Source: Personal Documentation
It’s
incomplete traveled to Fort Rotterdam without visit to the Museum of La Galigo.
The museum is located inside Fort Rotterdam area. Inaugurated on May 1, 1970,
La Galigo Museum has a large collection consisting of a collection of
manuscripts, history, prehistory, ethnography and others. Before it called
Museum La Galigo, the Museum is named Celebes Museum, established in 1938
founded by the Dutch government and is the first museum in South Sulawesi.
Source: Personal Documentation
History of La Galigo
The
naming of La Galigo is based on the story of La Galigo which is Bugis
mythology. La Galigo is son of Sawerigading Opunna Ware from the marriage with
We Cudai Daeng Risompa from the Kingdom of China Wajo. According to the story,
In the 14th century La Galigo crowned as Raja Muda (Pajung Lolo) in the Kingdom
of Luwu.
Besides the stories about La Galigo. The museum also has a large collection of historical relics and cultural in Sulawesi.
Here you can see the cultures of South Sulawesi. From traditional clothing of each region to the ancient equipment that used in every region in South Sulawesi.
This museum is very recommended to visit.
*The entrance fee is Rp 5.000
*All pictures are real from writer documentation
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Museum La Galigo
Berwisata sejarah ke Fort
Rotterdam kurang lengkap tanpa berkunjung ke Museum La Galigo. Museum ini terletak di dalam satu kawasan
dengan Fort Rotterdam. Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1970, Museum La Galigo ini
memiliki banyak koleksi yang terdiri dari koleksi naskah, sejarah, prasejarah,
etnografi dan lain-lain. Sebelum dinamakan Museum La Galigo, Museum ini bernama Celebes Museum yang berdiri pada
tahun 1938 didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda dan merupakan museum
pertama di Sulawesi Selatan.
Penamaan La Galigo ini berdasarkan dari kisah La
Galigo yang merupakan mitologi Bugis. La Galigo adalah salah satu putera dari
Sawerigading Opunna Ware hasil perkawinan dengan We Cudai Daeng Risompa dari
Kerajaan Cina Wajo. Menurut cerita, Pada abad ke-14 La Galigo dinobatkan
menjadi Raja Muda (Pajung Lolo) di Kerajaan Luwu.